Partisipasi remaja Katolik dalam kehidupan menggereja di Paroki Tanjung Priok menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, terutama setelah penerimaan Sakramen Penguatan. Penelitian ini berupaya untuk memahami lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keterlibatan mereka, baik dari segi internal maupun eksternal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen untuk mengidentifikasi pola-pola keterlibatan remaja serta tantangan yang mereka hadapi. Hasil penelitian mengungkap bahwa banyak remaja cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan gereja, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman mendalam akan spiritualitas dan minimnya dukungan dari lingkungan sosial mereka. Selain itu, pendekatan pastoral yang kurang relevan bagi remaja di era modern turut menjadi kendala yang signifikan. Penelitian ini mengajukan rekomendasi berupa program pastoral yang lebih kontekstual dan inovatif, yang tidak hanya memperkuat spiritualitas remaja tetapi juga memotivasi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam komunitas gerejawi. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan keterlibatan yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan remaja dengan gereja. |