Anda belum login :: 17 Apr 2025 00:24 WIB
Detail
ArtikelPengaruh Kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap Kadar Glukosa Darah dan Ekspresi Insulin Sel ß Pankreas pada Tikus Diabetik  
Oleh: Mustofa, M Samsul ; Mukhtar, Diniwati ; Susmiarsih, T. ; Royhan, Aan
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Kedokteran YARSI vol. 18 no. 02 (May 2010), page 94-103.
Topik: Kedelai; Diabetes Mellitus; Ekspresi Insulin; Isoflavon
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J51
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: J26.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKedelai (Glycine max (L) Merril) telah digunakan di negara-negara Asia selama berabad-abad sebagai sumber protein yang utama dari tanaman. Kedelai mengandung isoflavon genistein, dadzein dan glycitein yang mempunyai aktivitas antioksidan. Ada dugaan isoflavone kedelai mempunyai aktivitas hipoglikemik dan dapat meningkatkan ekspresi insulin sel ß pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kedelai (Glycine max (L) Merril) menurunkan kadar glukosa darah, dan meningkatkan ekspresi insulin pulau Langerhans pada tikus yang diinduksi alloxan. Sejumlah 36 ekor tikus Wistar jantan dibagi menjadi 6 kelompok (3 kelompok perlakuan dan 3 kelompok kontrol). Alloxan disuntikkan secara intraperitoneal dengan dosis 150 mg/kg BB untuk menginduksi tikus menjadi diabetes pada grup perlakuan dan grup kontrol diabetes. Bubur kedelai (100, 200 dan 500 mg/kg BB/hari) diberikan personde pada grup perlakuan selama 4 minggu. Glukosa darah puasa diperiksa dari sampel darah yang diambil dari vena retro-orbita sebelum perlakuan, 2 minggu dan 4 minggu setelah perlakuan, dan diukur dengan metode GOD-PAP. Pada hari ke 29 setelah perlakuan tikus didekapitasi dan jaringan pankreas diambil. Terhadap irisan paraffin pankreas dilakukan pewarnaan imunohistokimia menggunakan antibodi anti-insulin. Penilaian kualitatif ekspresi insulin dilihat dengan adanya warna coklat yang timbul pada pulau Langerhans. Data yang dianalisis dengan uji Anova nilai p < 0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa darah puasa pada kelompok perlakuan 500 mg/kgBB/hari mengalami penurunan mencapai kadar normal (100,38 mg/dl). Ekspresi insulin pada pulau Langerhans juga memperlihatkan peningkatan pada kelompok tikus DM dengan perlakuan. Sebagai kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kedelai mempunyai aktivitas hipoglikemik dan meningkatkan ekspresi insulin. Peningkatan ekspresi insulin tersebut diduga disebabkan oleh adanya antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel ß pankreas dari apoptosis.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)