Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam menyadari, memahami, dan mengindentifikasi berbagai perubahan dan perbedaan yang ada di sekitar, seperti perubahan perasaan, keyakinan, dan harapan orang lain, yang ditinjau dari social sensitivity, social insight, dan social communication. Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri dan luar lindividu untuk semangat belajar, mengupayakan adanya perubahan perilaku belajar yang ditinjau dari hasrat keinginan berhasil, dorongan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode korelasional. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan motivasi belajar siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala penilaian. Subjek penelitian siswa dan siswi SMP kelas VIII SMP Strada Kampung Sawah. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, instrumen kecerdasan interpersonal memiliki 54 pernyataan valid dengan reliabilitas sebesar 0,740 dan instrumen motivasi belajar memiliki 101 pernyataan vaid dengan reliabilitas 0,750. Analisis korelasional antara kecerdasan interpersonal dengan motivasi belajar memperoleh nilai korelasi (r) sebesar 0,796 dengan nilai probabilitas kesalahan sebesar 0,000 (p = 0,000). Probabilitas kesalahan lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 5% atau 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan motivasi belajar. Semakin tinggi kecerdasan interpersonal maka semakin tinggi juga motivasi belajar. Kecerdasan interpersonal memberikan sumbangan 62% kepada motivasi belajar dan 38% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada Guru BK untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal dan motivasi belajar melalui layanan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, dan konseling individual. Adapun materi yang dapat diberikan untuk meningkatkan keterampilan pada komponen social communication yaitu komunikasi yang efektif dan latihan public speaking. Untuk meningkatkan pemahaman terkait komponen kebutuhan dalam belajar, Guru BK dapat mengadakan konseling kelompok untuk siswa dan siswi yang diidentifikasi memiliki motivasi belajar yang rendah. |