Anda belum login :: 04 May 2025 11:18 WIB
Detail
BukuGambaran Subjective Well-Being pada Perempuan Emerging Adulthood yang Diasuh oleh Ibu Tunggal
Bibliografi
Author: Handoyo, Michelle Christy ; Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor)
Topik: emerging adulthood; pengasuhan ibu tunggal; subjective well-being
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Anak perempuan berusia dini yang mengalami perceraian orang tua akan diasuh oleh ibu tunggal sesuai hukum di Indonesia. Ibu tunggal berpotensi merasakan stres dalam peran barunya sehingga dapat mempengaruhi pola pengasuhannya. Pengasuhan ibu tunggal yang kurang optimal dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental anak. Pada tahap emerging adulthood, individu dapat mengembangkan sikap reflektif dan pragmatis yang dapat membantunya merefleksikan kejadian masa lalu secara bijak. Refleksi mengenai diri dapat dilakukan melalui evaluasi subjective well-being (SWB). Hal ini penting dilakukan karena dapat menjadi awal pencarian makna dan tujuan hidup untuk membangkitkan harapan serta perubahan positif. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran SWB pada perempuan emerging adulthood yang diasuh sejak usia dini oleh ibu tunggal karena perceraian.

Penelitian kualitatif deskriptif ini melibatkan tiga perempuan di Indonesia yang diasuh sejak usia dini oleh ibu tunggal karena perceraian dan berada di tahap usia emerging adulthood (18-25 tahun). Pemilihan partisipan menggunakan metode purposive sampling, secara spesifik yaitu criterion sampling. Metode pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur yang dianalisis menggunakan thematic analysis. Penelitian ini juga dilengkapi dengan member checking.

Hasil penelitian terhadap SWB menunjukkan bahwa dua dari tiga partisipan memiliki kondisi subjective well-being yang kurang optimal. Dua partisipan tersebut lebih banyak mengalami ketidakpuasan dibandingkan kepuasan pada 10 area hidup, serta lebih banyak mengalami afeksi negatif dibandingkan afeksi positif. Satu dari tiga partisipan memiliki kondisi subjective well-being yang optimal karena lebih banyak mengalami kepuasan dibandingkan ketidakpuasan pada 10 area hidup, serta lebih banyak mengalami afeksi positif dibandingkan afeksi negatif. Afeksi negatif yang timbul pada ketiga partisipan adalah cemas dan sedih, sedangkan afeksi positif yang timbul pada ketiga partisipan adalah bahagia dan syukur.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)