Anda belum login :: 22 Feb 2025 12:27 WIB
Detail
BukuPeran Perceived Risk of Direct Intervention, Attitude towards Behavior, Subjective Norms, dan Perceived Behavioral Control terhadap Intention to be Upstander pada Situasi Kekerasan Seksual
Bibliografi
Author: Roho, Miranda Audrey ; Shanti, Theresia Indira (Advisor)
Topik: kekerasan seksual; perceived risk; ruang publik; theory of planned behavior; upstander
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Kasus kekerasan merupakan fenomena yang masih marak terjadi, tidak terkecuali kasus kekerasan seksual. Data yang ada juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual ini tidak hanya terjadi pada ranah personal saja, melainkan juga pada ranah publik dengan jumlah kasus yang mencapai angka 2.978 (2023). Kondisi ini menyebabkan terciptanya bystander, atau orang yang menyaksikan namun tidak melakukan apa-apa. Padahal, perubahan bystander menjadi upstander, atau orang yang melakukan intervensi pada situasi kekerasan seksual, merupakan hal yang sangat penting sebagai bentuk pencegahan atau penanggulangan. Akan tetapi, intervensi oleh upstander tidak selalu terjadi dikarenakan risiko-risiko yang dipersepsikan oleh individu jika melakukan intervensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perceived risk of direct intervention terhadap intention to be upstander. Dikarenakan Theory of Planned Behavior (TPB) dapat mengukur dan memprediksi intensi, penelitian ini juga akan menggunakan faktor-faktor independen intensi dari teori tersebut, yaitu attitude towards behavior (ATB), subjective norms (SN), dan perceived behavioral control (PBC), untuk melihat pengaruhnya terhadap intention to be upstander.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dimana partisipan mengisi kuesioner TPB dan perceived risk of direct intervention yang telah disusun oleh peneliti. Pengambilan data sendiri dilakukan kepada individu-individu yang berusia minimal 18 tahun, berdomisili di Jakarta, dan sering mengakses fasilitas umum di ruang publik. Sebanyak 120 partisipan mengisi kuesioner yang sudah dibagikan, dengan mayoritas partisipan berusia 18-39 tahun, dan juga didominasi dengan partisipan berjenis kelamin laki-laki. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah stepwise regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor PBC menjadi variabel yang mendominasi dalam pengaruhnya terhadap variabel intention to be upstander. Selain itu, faktor SN juga terbukti berpengaruh, dengan arah negatif. Sebaliknya, faktor ATB dan perceived risk of direct intervention tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap intention to be upstander. Berdasarkan hasil penelitian, pemerintah dapat memperbanyak penyuluhan mengenai intervensi bystander paling aman, sehingga masyarakat dapat menangani pencegahan situasi kekerasan seksual di ruang publik dengan lebih baik
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)