Hubungan parasosial adalah hubungan yang bersifat satu arah antara penggemar dan figur media. Meskipun penggemar Idola K-Pop seringkali dianggap sebagai patologis, fanatik, boros, dan tidak masuk akal. Berbagai penelitian menemukan dampak-dampak positif dari terjalinnya hubungan parasosial, dan aspek-aspek tersebut dapat dikaitkan pada konsep eudaimonic well-being, sebuah pendekatan yang berusaha mencapai kesejahteraan dengan pencarian makna hidup dan perkembangan yang sesuai dengan dirinya. Penelitian ini mencari tahu bagaimana hubungan parasosial dapat menumbuhkan eudaimonic individu. Menggunakan teknik wawancara semi-structured yang disusun berdasarkan Questionnaire for Eudaimonic Well-Being, pengambilan data dilakukan pada empat orang partisipan dewasa muda yang tengah menjalin hubungan parasosial dengan Idola K-Pop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan parasosial dapat menumbuhkan beberapa aspek eudaimonic well-being individu, terutama dalam penemuan identitas diri (self-discovery), di mana para partisipan menyadari bakat, nilai, dan preferensi yang dimiliki. Terdapat beberapa aspek yang belum dapat dicapai dengan maksimal oleh para partisipan, seperti tujuan hidup (life purpose), dikarenakan masih ada kebingungan dalam menentukan arah hidup mereka ke depannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa fase perkembangan para partisipan mempengaruhi seberapa jauh mereka mencapai eudaimonic well-being, dan pola ini didapat dikaitkan dengan temuan Cromhout et al (2022). |