Sistem kerja flexible working arrangement (FWA) yang membebaskan karyawan untuk memilih tempat dan waktu bekerja ini telah diterapkan di beberapa perusahaan, salah satunya perusahaan A yang bergerak di bidang energi. Penerapan FWA ini membawa sejumlah dampak positif, seperti terciptanya gaya dan lingkungan kerja yang sesuai dengan diri karyawan hingga membantu penurunan emisi. Namun, FWA ini juga memberikan sejumlah masalah, seperti karyawan yang sering menunda pekerjaan hingga karyawan yang sulit dihubungi, bahkan ketika terdapat hal urgent. Permasalahan ini pun mengarah pada work engagement. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran work engagement para karyawan divisi X di perusahaan A yang menerapkan FWA.
Penelitian yang berdesain kuantitatif deskriptif ini diikuti oleh 118 karyawan. Seluruh partisipan ini diperoleh dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Partisipan diminta untuk menjawab seluruh pernyataan alat ukur UWES dalam bentuk skala Likert. Alat ukur UWES memiliki nilai validitas sebesar 0,1865 dan reliabilitas sebesar 0,907. Kemudian, seluruh jawaban partisipan dijumlahkan, serta diolah menggunakan Cronbach's alpha, Shapiro-wilk, Levene's, ANOVA, dan t-test dengan bantuan JASP.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat work engagement karyawan di perusahaan A cenderung tinggi yang mengartikan bahwa karyawan bangga terhadap pekerjaannya, ingin memberikan waktu dan energinya ketika bekerja, semangat dalam mengerjakan pekerjaan, serta komitmen dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai fasilitas yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung penerapan sistem kerja FWA sehingga tingkat work engagement juga dapat meningkat. Dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa penting bagi perusahaan untuk menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendukung penerapan FWA. Selain itu, para atasan dan HR dapat melakukan pemantauan, serta membuat program dan juga peraturan untuk menjaga tingkat work engagement agar tidak menurun saat penerapan FWA berlangsung. |