Siswa merupakan individu yang sudah pada tahap perkembangan remaja akhir. Siswa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan dengan efektif. Namun keadaan di lapangan saat ini berbanding terbaik, banyak siswa yang tidak melaksanakan hal negatif seperti menyontek, bolos sekolah, tidak mengerjakan tugas, tidur di kelas dan lainnya. Perilaku tersebut muncul karena tidak atau kurang memiliki motivasi belajar. Kondisi motivasi belajar siswa dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Pada penelitian ini menggunakan aspek dari Goleman & Chernist (2001) yaitu adanya dorongan, sikap optimis, komitmen, dan Inisiatif. Intervensi berupa layanan konseling kelompok dengan Rapid Counseling Single-Session dengan teknik music (music therapy passive dan active).Penelitian ini dilakukan kepada lima orang siswa SMA YADIKA 5 yang memiliki skor motivasi belajar rendah dan bersedia melakukan konseling. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif eksperimen menggunakan desain one group pretest, posttest, and follow-up (repeated measures). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen skala penilaian yang diadopsi dari Suryani (2015) . Hasil dari penelitian ini adalah Rapid Counseling dengan Single-Session Music Therapy memiliki dampak yang efektif meningkatkan motivasi belajar subjek yang sebelumnya memiliki motivasi belajar rendah. Ditunjukkan melalui semangat belajar konseli saat pembelajaran, salah satunya IF yang tidak mudah mengantuk saat pembelajaran. Saran bagi subjek penelitian yaitu lima siswa SMA YADIKA 5 untuk mempertahankan motivasi belajarnya dan silahkan ditingkatkan secara bertahap agar motivasi tersebut dapat mendorong dan mencapai target akademik yang diinginkan. |