Anda belum login :: 03 Jun 2025 12:19 WIB
Detail
ArtikelBionomik Vektor Malaria Nyamuk Anopheles Sundaicus dan Anopheles Letifer di Kecamatan Belakang Padang , Batam, Kepulauan Riau  
Oleh: Shinta ; Sukowati, Supratman
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 40 no. 01 (Mar. 2012), page 19-30.
Topik: Batam; malaria; bionomik; Anopheles spp; habitat perkembangbiakan.
Fulltext: B52 v40 n1 2012 p19.pdf (1,023.71KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: B52
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMalaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dan sering menimbulkan kejadian luar biasa. Batam sebagai prioritas utama pembangunan di Propinsi Kepulauan Riau, juga masih memiliki masalah malaria, namun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Batam telah sepakat membebaskan wilayah Batam dari penularan malaria pada tahun 2015. Salah satu upaya pembebasan malaria dapat dilakukan dengan pengendalikan vektornya. Untuk itu pada tahun 2008 telah dilakukan penelitian bionomik Anopheles sp yang berperan sebagai vektor malaria, guna memahami perilaku vektor yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar pengembangan model pengendalian malaria yang sesuai bagi Batam. Penelitian dilakukan dengan cara survei pada habitat perkembangbiakan Anopheles sp , dilakukan pengukuran terhadap parameter habitat, pengamatan karakteristik, pemetaan distribusi habitat dengan menggunakan GPS dan penangkapan nyamuk yang hinggap pada badan (human landing collection) pada malam hari serta uji inkriminasi vektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah Belakang Padang banyak ditemukan habitat perkembangbiakan alami Anopheles sp berupa rawa, rawa yang ditumbuhi pohon bakau di bagian tepinya, parit dan kubangan. Larva An. letifer dan An sundaicus banyak ditemukan di rawa dan rawa rawa yang ditumbuhi pohon bakau di bagian tepinya dengan karakteristik perairan; pH: 5-7,5, suhu: 28-330C dan salinitas: 0-28 ‰. Nyamuk Anopheles sp yang ditemukan di Kecamatan Balakang Padang hanya ada 1 (satu) jenis yaitu An sundaicus, sedangkan An. letifer hanya ditemukan dalam stadium larva. An. sundaicus aktif menggigit sepanjang malam di dalam dan di luar rumah dengan puncak aktifitas pada pukul 02.00-03.00. Dalam uji kerentanan terhadap insektisida bendiocarb 0,1% dan deltamethrin 0.5% diketahui bahwa An. sundaicus dan An. letifer di wilayah Kecamatan Belakang Padang masih rentan terhadap Carbamat jenis bendiocarb 0,1% dengan kematian 100%. An. letifer juga masih rentan terhadap deltamethrin 0.5% dengan kematian 100%, namun An. sundaicus sudah toleran terhadap deltamethrin 0.5% dengan kematian 93,3%. Uji ELISA yang dilakukan tidak menunjukkan hasil positif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)