Kondisi lingkungan atau aktual di lapangan yang tidak dapat dirubah menjadi batasan kondisi dalam perancangan intake pompa. Kesalahan dalam desain intake pompa biasanya diakibatkan oleh geometri yang salah, perendaman yang tidak memadai, dan distribusi kecepatan yang tidak merata. Berikut adalah efek yang dirasakan oleh pompa, yaitu: getaran, kebisingan, berkurangnya debit, head, dan efisiensi. Untuk mendapatkan desain intake pompa yang tepat, maka dilakukan analisis dengan mengatur beberapa variabel, antara lain dengan atau tanpa penggunaan alat anti vortex. Lebar pump bay diatur menjadi 3, 4, atau 5 meter. Karena bentuk dan geometri intake pompa yang rumit dan memiliki mesh dari ukuran kecil hingga besar, maka mesh tetrahedral merupakan bentuk mesh yang paling sesuai untuk digunakan. Model turbulensi k-e Realizable merupakan model turbulensi yang sesuai untuk menganalisis aliran yang menghasilkan pusaran atau vortex. Air adalah fluida yang mengalir dan satu fase dalam keadaan tunak digunakan dalam simulasi. Berdasarkan hasil simulasi, penggunaan alat anti-vortex device membuat distribusi kecepatan lebih seragam daripada tidak menggunakan alat anti-vortex device. Selain itu, faktor lingkungan yang ada sebelum fluida memasuki ruang pompa berdampak signifikan pada fenomena aliran hidraulis yang buruk. Dari keenam skenario ditemukan bahwa pump bay dengan lebar 5m memiliki kecepatan rata-rata paling kecil yaitu 0,21 m/s. kecepatan rata-rata yang kecil menghasilkan hambatan yang kecil dan sesuai dengan standard intake desain. |