| Penulisan ini membahas tentang penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana merintangi upacara keagaamaan terhadap umat krsitiani. Masalah penelitian ini adalah(1) faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana merintangi upacara keagaamaan terhadap umat krsitiani dan (2) semua pelaku tindak pidana merintangi upacara keagamaan mengalami penegakkan hukum yang sama. Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif, data yang digunakan adalah data sekunder, yang dianalisa secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Tindakan menghalangi upacara keagamaan terhadap umat Kristen di Indonesia adalah masalah umum yang berasal dari intoleransi dan diskriminasi agama, yang diabadikan oleh negara dan berbagai kelompok agama. Hambatan ini sering didorong oleh politisasi agama oleh negara, yang mendukung agama-agama tertentu sambil mendiskriminasi agama lain, terutama agama pribumi dan minoritas. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindak pidana tersebut antara lain kurangnya pemahaman dan toleransi, penyalahgunaan agama, ketidakstabilan politik dan sosial, faktor sejarah dan peran media sosial. Berdasarkan kasus yang peneliti bahas, penegakan hukum terhadap pelaku yang merintangi upacara keagamaan ialah diberikan sanksi pidana 2-4 bulan penjara berdasarkan Pasal 175 KUHP |