Film “Ngeri-Ngeri Sedap” mengisahkan tiga anak lelaki merantau ke Pulau Jawa, namun ayah mereka menentang keinginan dan pilihan hidup mereka yang dinilai tidak sesuai dengan norma dan adat istiadat Batak Toba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana masing-masing informan dalam menerima budaya Batak dalam film “NgeriNgeri Sedap”. Penelitian ini menggunakan teori media dan komunikasi massa, teori film, serta teori resepsi menurut Stuart Hall. Dalam menggunakan teori resepsi menurut Stuart Hall, peneliti menggunakan 3 dimensi, yaitu posisi dominant-hegemonic, posisi negotiated, dan posisi oppositional. Penelitian ini juga menggunakan unusr kebudayaan menurut Kluckhohn dalam Yusliyanto (2019) untuk melihat unsur budaya apa saja yang dimunculkan dalam adegan bahasan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner kepada 10 informan dengan kriteria penonton film “Ngeri-Ngeri Sedap”, beretnis Batak, dan terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Hasil dari penelitian ini adalah tujuh (7) informan masuk dalam kategori dominant-hegemonic, tiga (3) informan masuk dalam kategoti negotiated dan tidak ada informan yang masuk dalam kategori oppositional. Dimensi dari unsur kebudayaan yang paling kuat dan menonjol dalam penelitian ini adalah sistem bahasa, sistem sosial, dan sistem kesenian. |