Penelitian ini menganalisa kinerja antara panel surya statis dan panel surya yang menggunakan sistem pelacakan lintasan matahari untuk meningkatkan produksi energi terbarukan. Dengan mempertimbangkan kedua pendekatan tersebut, penelitian ini melakukan analisis melalui pendekatan pemodelan sistem, pengujian lapangan, dan analisis data untuk mengevaluasi efisiensi energi dari kedua jenis panel surya, baik dalam konfigurasi single axis maupun dual axis. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan panel surya dengan sistem pelacakan matahari, terutama dalam konfigurasi dual axis, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam produksi energi terbarukan. Panel surya yang mengikuti matahari dapat menyesuaikan sudutnya secara otomatis, meningkatkan penyerapan sinar matahari sepanjang hari, termasuk pada pagi dan sore hari saat sudut matahari rendah. Melalui serangkaian pengujian lapangan dan analisis data, terungkap bahwa penggunaan sistem pelacakan matahari, baik single axis maupun dual axis, menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam produksi energi terbarukan. Pada sistem pelacakan single axis, terjadi peningkatan sebesar 21,36%, sedangkan pada dual axis mencapai 41,13%. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja panel surya, seperti intensitas cahaya matahari, suhu panel surya, dan kondisi cuaca. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan sistem pelacakan matahari, khususnya dalam konfigurasi dual axis, merupakan pilihan yang lebih efisien dalam memaksimalkan produksi energi terbarukan dari panel surya. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi industri energi terbarukan, menyediakan panduan bagi pengambil keputusan dalam memilih teknologi panel surya yang paling efektif. |