Setiap orang beriman perlu beribadah menurut agama yang diimaninya. Tindakan beribadah merupakan salah satu cara bagi orang beriman untuk mengungkapkan dan mewujudkan imannya. Anak tuna rungu juga lahir dari keluarga-keluarga yang berlatar belakang agama tertentu, sehingga dalam kehidupannya sebagai orang beriman, anak tuna rungu juga perlu dihantar untuk mampu mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain melalui ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian tentang kehidupan beribadah yang dijalani oleh anak-anak tuna rungu Katolik di SMP-LB Pangudi Luhur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kebiasaan beribadah anak tuna rungu di SMP-LB Pangudi Luhur yang beragama Katolik, sehingga mampu membantu para orang tua anak tuna rungu untuk meningkatkan kebiasaan beribadah dalam kehidupan anak sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengambilan data dilakukan lewat teknik observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan beribadah anak tuna rungu masih harus ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk kebiasaan beribadah siswa. Interaksi orang tua dengan anak, dukungan terhadap kegiatan keagamaan, dan keteladanan orang tua berperan penting dalam membentuk nilai-nilai iman anak. Oleh karena itu, dalam penelitian iniditawarkan modul katekese untuk membantu orang tua anak tuna rungu dalam mendampingi anak-anaknya agar dapat mengembangkan kebiasaan beribadah dalam hidup sehari-hari. |