Anda belum login :: 06 May 2025 04:54 WIB
Detail
BukuGambaran Resiliensi Orang Tua Anak Balita dengan Down Syndrome
Bibliografi
Author: CARMENITA, ANGELIQUE ; Widyawati, Yapina (Advisor)
Topik: Resiliensi; Orang Tua; Down Syndrome
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2024    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Ketika orang tua mengetahui bahwa anak yang dikandung memiliki down syndrome, umumnya mereka merasa terpuruk serta menunjukkan reaksi negatif. Seiring berjalannya waktu, orang tua juga akan menghadapi tantangan dalam pengasuhan anak down syndrome yang dapat berdampak buruk apabila tidak ditangani. Tak luput, anak down syndrome di kategori balita memunculkan tantangan berlebih pada orang tua. Maka dari itu, orang tua memerlukan resiliensi untuk mampu beradaptasi terhadap sumber stres, mengatasi tantangan yang dihadapi, serta pulih kembali dari keterpurukkan yang dialami. Down syndrome yang akan berlangsung seumur hidup pun membuat orang tua harus resilien agar dapat melakukan pengasuhan dengan baik. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat gambaran resiliensi orang tua anak balita dengan down syndrome. Proses pengambilan data menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian analisis tematik. Resiliensi dilihat berdasarkan teori Reivich & Shatte serta faktor protektif dan risiko resiliensi. Wawancara sendiri dilakukan pada tiga orang tua yang memiliki anak balita dengan down syndrome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua tidak konsisten dalam aspek regulasi emosi dan impulse control, namun sudah resilien karena lima aspek resiliensi lainnya juga berpengaruh pada orang tua sehingga mampu menghadapi tantangan, mampu mengatasi stres, serta pulih kembali dari rintangan yang datang karena memiliki anak dengan down syndrome. Pasangan hidup, tenaga kesehatan dan medis, serta komunitas merupakan faktor protektif yang paling berpengaruh pada resiliensi orang tua. Sedangkan faktor risiko yang paling berpengaruh adalah budaya di Indonesia, khususnya stigmatisasi dan persepsi negatif masyarakat.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.0625 second(s)