| Dalam era modern, kebutuhan akan energi yang berkelanjutan semakin mendesak, mengingat berbagai aktivitas manusia bergantung pada pasokan energi yang stabil. Penggunaan energi terbarukan, yang tersedia melimpah di alam, menjadi solusi yang populer. Salah satu sumber energi terbarukan yang potensial adalah panel surya, yang mengubah sinar matahari menjadi listrik. Penelitian ini membahas penerapan sistem pendingin pada panel surya dengan tujuan meningkatkan performa dan efisiensi energi. Tanpa sistem pendingin, suhu panel surya dapat mencapai 46 ºC, yang dapat mengurangi efisiensi konversi energi. Dengan penerapan sistem pendingin, suhu berhasil ditekan ke kisaran 37 ºC dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 9 ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan suhu ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan performa panel surya. Perbandingan antara panel surya tanpa sistem pendingin dan yang dilengkapi sistem pendingin menunjukkan peningkatan daya sebesar 15,10%. Panel surya tanpa pendinginan memiliki daya keluaran (P_out) sebesar 44,17 W dengan efisiensi (?) sebesar 10,99%, sedangkan panel surya dengan pendinginan memiliki daya keluaran (Pout) sebesar 50.84 W dengan efisiensi (?) sebesar 12,65%. Penulis menyimpulkan bahwa dalam kondisi suhu rendah (37 ºC ) maka daya yang di hasilkan lebih optimal akan dan sebaliknya bila suhu tinggi maka daya yang di hasilkan akan menurun. |