Anda belum login :: 03 Jun 2025 07:48 WIB
Detail
BukuGambaran Bentuk Perfeksionisme Penari Balet dan Street Dance dalam Menghadapi Gerakan Baru dan Kompetisi
Bibliografi
Author: KANAKA, ANISHAA ; Tunjungsari, Laurensia Harini (Advisor)
Topik: Balet; Penari; Perfeksionisme; Street Dance
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2024    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Balet merupakan tarian yang tertanam erat pada struktur, menuntut kesempurnaan dan presisi. Sedangkan street dance merupakan tarian yang berkembang sebagai pemberontakan terhadap bentuk tari klasik, menuntut ekspresi diri penari. Namun pelatihan street dance kini telah berpindah pada institusi formal seperti studio tari, sehingga dapat menumbuhkan perfeksionisme terhadap kebutuhan untuk mengejar standar performa tertentu sebagaimananya balet. Bergantung pada sistem pelatihan sebagai faktor pembentukan perfeksionisme, bentuk perfeksionisme penari balet dan street dance dapat berbeda. Penelitian ini pun ingin melihat gambaran bentuk perfeksionisme pada penari balet dan street dance. Khususnya dalam konteks menghadapi gerakan baru di kelas dan kompetisi sebagai pemicu perfeksionisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain reflexive thematic analysis. Sebanyak dua penari balet dan dua penari street dance berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan homogenous sampling serta screening awal menggunakan alat ukur Multidimensional Inventory of Perfectionism in Sport (MIPS). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat persamaan pola gambaran bentuk perfeksionisme antara penari balet dan street dance saat menghadapi gerakan baru dan kompetisi, yaitu penetapan standar performa yang tinggi tetapi realistis, upaya maksimal dalam pencapaian standar, memaknai kesalahan sebagai kesempatan untuk tetap berusaha, dan tidak mudah puas dengan pencapaiannya. Keempat partisipan juga memiliki bentuk perfeksionisme yang lebih intens pada konteks kompetisi. Pelatih partisipan berperan dalam pembentukan perfeksionisme, tetapi hasil penelitian juga menunjukkan terdapat perbedaan individual pada faktor yang memengaruhi perfeksionisme setiap partisipan. Sebagai saran penelitian lanjutan, diharapkan pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi supaya mampu mendapatkan gambaran perfeksionisme partisipan secara faktual.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)