Bintoro tinggal satu atap bersama Romo Mangun di rumahnya di Mrican, Yogyakarta, dan menjadi murid privat. Bintoro merekam dengan hatinya dan mengungkapkan kembali kisah persahabatan itu dalam sebuah buku kisa. Obrolan hingga penuh makna, tegur sapa, senda gurau, ledekan, dan canda tawa mewarnai persahabatan.
Bintoro mengalami Romo Mangun sebagai guru kehidupan yang bersahabat dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan. Keseharian Romo Mangun disibukkan dengan kegiatan kemanusiaan tanpa lelah tanpa pamrih. Perhatian Romo Mangun terhadap orang miskin begitu melimpah. Bintoro merumuskan pengalaman persahabatannya sebagai pembelajaran penuh makna. |