Pembentukan identitas diri adalah tugas penting pada masa remaja. Agar tidak terjadi kebingungan atau bahkan pembentukan identitas yang tidak tepat, arahan dan pembinaan bagi remaja sangat diperlukan. Persekutuan Remaja di Gereja ‘F’ memerlukan informasi mengenai status identitas remaja binaanya saat ini, agar dapat merancang program/aktivitas pembinaan yang tepat. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk melhat gambaran status identitas diri remaja di persekutuan gereja ‘F’.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan terhadap 40 remaja usia 13-16 tahun yang merupakan anggota Persekutuan Remaja Gereja “F”. Alat ukur penelitian ini adalah The Revised Version of Objective Measure of Ego Identity Status yang disesuaikan dengan konteks penelitian. Hasil uji coba menunjukkan bahwa alat ukur valid dan reliabel.
Hasil penelitian ini berupa profil status diri tiap remaja di Persekutuan Remaja Gereja “F” saat ini. Didapatkan bahwa belum ada remaja yang mencapai status achievement. Pada komponen ideologi dan interpersonal, status identitas terbanyak pada remaja di kelompok ini adalah diffusion. Remaja ada status tersebut belum memiliki keinginan mengeksplorasi pada pilihan karir, agama, politik, dan filosofi, juga pertemanan, pasangan, peran gender, dan rekreasi.
Peneliti menyarankan pembina untuk memperhatikan remaja yang berada pada tiap status. Namun butuh perhatian lebih bagi remaja pada status identitas foreclosure, karena individu belum memiliki kesempatan yang memadai untuk mengeksplorasi sendiri karena telah disediakan oleh orang-orang disekitarnya, seperti orang tua, pertemanan, dan sekolah. |