Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan kesehatan di Indonesia semakin meningkat sehingga memerlukan pelayanan kefarmasian yang aman, bermutu, dan efisien. Manajemen pengendalian obat yang efektif menjamin ketersediaan logistik dan penganggaran yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan obat di Apotek Atma Jaya dengan menggunakan metode ABC-VEN untuk meningkatkan keselamatan pasien. Penelitian dilakukan secara retrospektif dari bulan Januari hingga Desember 2023, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif non-eksperimental dengan data kuantitatif. Dari 639 obat yang dianalisis dengan total investasi Rp 869.230.641. Analisis ABC menunjukkan kelompok A (33 obat, 69,92% investasi), kelompok B (124 obat, 20,06% investasi), dan kelompok C (482 obat, 10,02% investasi). Analisis VEN mengidentifikasi kelompok V (25 obat, 3,91%) dengan penggunaan paling banyak antiplatelet, kelompok E (494 obat, 77,31%) dengan obat paling banyak antidiabetes dan terapi obesitas, dan kelompok N (120 obat, 18,78%) dengan paling banyak suplemen. Hasil kombinasi ABC-VEN menunjukkan CE (41,29%) sebagai kelompok paling banyak digunakan karena penting untuk pengobatan penyakit kronis. Kelompok AE menyerap investasi paling besar (63,70%) karena jumlah penggunaan dan memiliki harga yang tinggi. Kategori CN sebaiknya dihilangkan jika anggaran tidak mencukupi. Metode ABC-VEN secara efektif mengendalikan obat dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pasien Untuk Apotek Atma Jaya dapat disediakan obat antiplatelet, antidiabetes, dan terapi obesitas. |