Aktivitas antibakteri getah kemenyan telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang memformulasikan getah kemenyan menjadi sediaan topikal yang efektif dalam menghambat infeksi lokal yang terjadi. Penelitian ini memformulasikan getah kemenyan menjadi sediaan oral yang lebih efektif dalam mencapai efek sistemik dan menutupi bau, rasa, dan penampilan getah kemenyan yang kurang menarik. Penelitian ini memformulasikan ekstrak etanol getah kemenyan menjadi sediaan emulsi oral tipe M/A yang stabil dan optimal dengan membuat 5 formula menggunakan metode Simplex Lattice Design. Kelima formula bervariasi dalam komposisi emulgator dan thickening agent yang digunakannya. Prosedur formulasi meliputi pembuatan fase air dan fase minyak dalam gelas beker yang dipanaskan diatas hotplate sambil distirrer. Setelah kedua fase mencapai suhu 60oC, fase air dituang ke dalam fase minyak dan kecepatan stirrer ditingkatkan sambil menambahkan akuades hingga mencapai volume sediaan yang diinginkan. Suhu campuran kemudian dibiarkan menurun ke suhu ruang sambil distirrer pada kecepatan sama. Setelah formulasi, semua sediaan kemudian dievaluasi melalui uji stabilitas penyimpanan dan uji stabilitas Freeze-thaw. Hasil evaluasi kemudian dianalisis menggunakan metode SLD dengan aplikasi Design Expert V13. Berdasarkan hasil analisis, formula 4 dengan komposisi emulgator (tween 80 : span 20 dengan rasio 1:1) sebesar 18,875% dan thickening agent (setil alkohol) sebesar 1,625% adalah yang paling optimal dengan nilai desirability sebesar 0,923 yang menghasilkan sediaan emulsi stabil berwarna kuning, tekstur kental padat, bau kemenyan khas, viskositas sebesar 3.560,82 ± 326,5, pH sebesar 7, dan tipe emulsi M/A. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol getah kemenyan (Styrax benzoin) dapat diformulasikan menjadi sediaan emulsi oral yang optimal dan stabil. |