| Batubara adalah salah satu komoditas bahan bakar utama di dunia setelah minyak dan gas bumi, dimana Indonesia termasuk menjadi salah satu produsen terbesar. Fluktuasi harga batubara dunia akan mempengaruhi pertumbuhan pendapatan negara dari sector non-migas, dan fluktuasi ini juga berdampak pada pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sector industri pertambangan. Tesis ini bertujuan untuk menghasilkan pemodelan dalam memprediksi kenaikan atau penurunan harga batubara di pasar global. Sehingga beberapa stakeholder yang berkepentingan dalam industry ini dapat menentukan kebijakan dalam mengantispasi implikasi fluktuasi harga batubara di kemudian hari. Adapun implikasi dari fluktuasi harga batubara : kerugian industry pertambangan yang diakibatkan harga jual batubara menurun, penentuan jangka waktu instalment pelunasan kredit untuk alat berat dan pinjaman modal di sector pertambangan, pialang pasar dalam memprediksi harga batubara global, pemerintah dalam menentukan target besaran volume ekspor, pemerintah dalam menentukan target besaran royalty pajak di sector pertambangan batubara, dsb. Penelitian ini menganalisis pergerakan harga batubara berdasarkan variable yang secara teori mendasarinya yaitu pertumbuhan PDB China, fluktuasi nilai mata uang dari negara-negara produsen dan konsumen batubara terbesar di dunia, fluktuasi harga minyak dunia, dan fluktuasi harga gas alam dunia, dengan periode analisis Januari 2007 – Desember 2023. Vector Error Correction Model (VECM) yang digunakan dalam studi ini didasarkan oleh adanya hubungan kointegrasi antar variabel-variabel dalam penelitian ini. Hasil pengujian VEC Granger Causality dalam VECM menunjukkan bahwa pada alpha 1% variabel-variabel kurs AUSUSD, IDRUSD, dan pertumbuhan ekonomi China, adalah factor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga batubara. |