Anda belum login :: 19 Apr 2025 07:44 WIB
Detail
ArtikelBelajar dari Panyingkiran dan Ciherang: Antara Resiko dan Manfaat Migran Internasional Perempuan dari Pedesaan  
Oleh: Zid, Muhammad
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Warta Demografi vol. 40 no. 02 (2010), page 18-30.
Topik: migran perempuan internasional; buruh; pedesaan
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: W5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMigrasi internasional perempuan dari Indonesia ke berbagai negara tujuan terutama ke negara di Kawasan Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Uni Wmirata Arab dan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik lainnya masih terus terjadi. Kondisi ini merupakan perpaduan antara kurangnya lapangan kerja serta rendahnya upah di dalam negeri, dengan terbukanya peluang bekerja di luar negeri dengan upah yang jauh di atas rata-rata di Indonesia. Tulisan ini mencoba memadukan kajian teoritis dengan pengalaman empirik mengenai migrasi internasional perempuan Indonesia dengan mengambil cpntoh kasus di Desa Panyingkiran Karawang dan Desa Ciherang Purwakarta Jawa Barat. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun banyak terjadi perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami para migran yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri, tetapi beberapa buruh migran perempuan berhasil memberdayakan diri sekaligus mampu memperbaiki kesejahteraan keluarga mereka bahkan mampu menguasai lahan (tanah darat dan sawah) seperti yang terjadi di Desa Panyingkiran dan Ciherang. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi dan memberdayakan buruh migran perempuan Indonesia sudah mulai dilakukan di negara tujuan yaitu Hong Kong. Sebagai negara tujuan yang cukup favorit, Hong Kong memiliki kondisi etos kerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara tujuan lainnya. Buruh migran yang umumnya sebagai pembantu rumah tangga mendapat perlindungan dan jaminan kerja yang jelas seperti hak memperoleh cuti kerja satu minggu satu hari dan cuti tahunan; tempat tinggal layak, hak pelayanan kesehatan. Ondisi lain yang mendukung buruh migran adalah: (1) peran aktif dari beberapa NGO/LSM lokal maupun internasional yang peduli terhadap nasib buruh perempuan; (2) peran aktif KOnjen RI Hong Kong untuk membantu permasalahan yang dihadapi para buruh migran, sekaligus melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan positif yang diselenggarakan oleh Konjen; (3) terdapat beberapa organisasi buruh migran perempuan yang menyelenggarakan berbagai kursus keterampilan (bahasa Inggris, Mandarin, memasak, berbagai seni), pendidikan kesetaran SMP dan SMA (Paket B dan C). Upaya perlindungan dan pemberian bekal yang cukup kepada calon buruh migran internasional sangat mendesak antara lain berupa; (1) pendidikan keterampilan yang memadai; (2) pengenalan budaya negara tujuan; (3) perlindungan hukum bagi buruh migran; dan (4) optimalisasi jejaring kerjasama antar-stakeholders.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)