Kecerdasan biasanya dilihat sebagai kemampuan untuk berpikir dan belajar, tetapi di dunia yang berubah dengan cepat, ada seperangkat keterampilan kognitif lain yang mungkin lebih penting: kemampuan memikirkan kembali dan melupakan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih menyukai kepastian yang nyaman dibanding keraguan yang membuat gelisah. Hasilnya, keyakinan kita jauh lebih rapuh ketimbang tulang. Kecerdasan bukanlah obat, dan bahkan bisa menjadi kutukan: semakin pintar, kita semakin buta akan keterbatasan diri sendiri.
Think Again mengungkapkan bahwa kita tidak harus memercayai semua yang kita pikirkan atau menginternalisasi semua yang kita rasakan. Ini adalah undangan untuk melepaskan pandangan yang tidak lagi membantu kita, dan ajakan untuk lebih menghargai fleksibilitas mental ketimbang konsistensi yang bodoh. Jika pengetahuan adalah kekuatan, mengetahui apa yang tidak kita ketahui adalah kebijaksanaan. |