Industri penyediaan makanan dan minuman terus melakukan inovasi baik dalam produk maupun pelayanan yang diberikan. Inovasi dalam ruang lingkup pelayanan di sebuah restoran cepat saji seperti Restoran X sudah memanfaatkan teknologi yang disebut self-ordering kiosk. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan sikap terhadap minat beli ulang sesuai dengan teori Technology Acceptance Model dari Davis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan penelitian survei dan pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage cluster sampling dengan julam sampel 123 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dilanjut dengan analisis jalur pada data dengan sebaran normal dan uji Kruskal-Wallis pada data dengan sebaran tidak normal. Hasil dari analisis menunjukkan nilai R Square sebesar 73,6%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh dari persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan sikap terhadap minat beli ulang. Persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap sikap dibandingkan persepsi kegunaan. Ada perbedaan pada hasil uji analisis jalur pada dua kontrol. Berdasarkan status pernikahan khusus responden yang sudah menikah, persepsi kegunaan memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung melalui sikap terhadap minat beli ulang, persepsi kemudahan hanya memiliki pengaruh tidak langsung terhadap minat beli ulang. Sedangkan pada kontrol berdasarkan frekuensi berkunjung khusus responden yang berkunjung 3-5 kali dalam satu bulan terakhir, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap minat beli ulang. |