Bagi suatu negara, perbankan menjadi salah satu lembaga atau perusahaan yang memiliki peran penting dalam perekonomian. Dalam rangka menjaga kesehatan perbankan, bank harus mengelola aset untuk menghasilkan profit dan likuiditas yang sehat. Bank harus memiliki pengelolaan aset dan rentabilitas yang baik serta cadangan untuk berjaga-jaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh rasio likuiditas dan rasio rentabilitas terhadap harga saham Bank BUMN dan Bank Non-BUMN sebelum covid dan pada masa covid. Penelitian ini menggunakan metode data panel yang diolah dengan Eviews 10. Data yang digunakan adalah data 10 Bank yang termasuk dalam INFOBANK15 dan data kuartalan dari tahun 2018-2022. Variabel independen yang digunakan yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR), Liquidity Coverage Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA), dan Dummy variable yang menjelaskan dampak sebelum covid dan pada saat covid, sedangkan variabel dependen adalah harga saham bank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LDR pada setiap regresi berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham. LCR pada regresi keseluruhan dan regresi Bank Non-BUMN memiliki pengaruh signifikan positif terhadap harga saham. Namun, LCR pada regresi Bank BUMN tidak berpengaruh terhadap harga saham. NSFR pada regresi gabungan dan regresi Bank BUMN memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap harga saham, namun NSFR tidak berpengaruh terhadap harga saham pada regresi Bank Non-BUMN. NIM pada setiap regresi tidak dapat mempengaruhi harga saham bank. Peningkatan NIM tidak akan mempengaruhi harga saham bank. ROA memiliki pengaruh signifikan positif terhadap harga saham pada setiap regresi. |