Anda belum login :: 19 Apr 2025 10:57 WIB
Detail
ArtikelSiapa Bisa Menggoyang Foke-Nara  
Oleh: Riyadi, M. Agung ; Manuputty, Cavin R. ; R.A., Ageng Wuri
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Gatra vol. 18 no. 35 (Jul. 2012), page 14-18.
Topik: Pemilukada; Tata Ruang Kota; Demokrasi; Politik
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: GG5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikel“nggak ada yang bisa ngeberesin macet!" Ucapan ketus bernada pesimistis itu muncul dari Agus, 3 5 tahun, warga Kalibata, Jakarta Selatan. Pria yang akrab disapa Tompel itu menilai siapa pun yang akan menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti tidak bakal bisa membebaskanjakarta dari kemacetan lalu lintas. Meski pesimistis, ia mengaku tetap bakal mengikuti pemilihan kepala daerah DKI Jakarta yang akan dihelat pada 11 Juli nanti. Siapa pilihannya? "Ya, Foke-lah. Siapa lagi?" ujarnya kepada GATRA. Tidak ada alasan khusus bagi Agus kenapa memilih Foke. Padahal, di sisi lain, ia mengakui tidak ada perubahan berarti sejak Foke memimpin Jakarta. "Ya, dari dulu masih gini-gini aja" katanya. Kalaupun ada yang dinilainya positif, adalah soal pengobatan gratis dan pendidikan gratis. Meski itu pun bukan murni prestasi Foke lantaran menjadi bagian dari program pemerintah pusat. "Ke rumah sakit gratis tinggal pakai SKTM (surat keterangan tidak mampu —Red.), ngurus-nya juga gampang, sekolah juga paling cuma beli buku sama seragam aja," tuturnya. Berbeda dari Agus, Basiran, 62 tahun, mengaku akan menjatuhkan pilihan pada pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini. "Insya Allah begitu," ujarnya kepada GATRA. Warga Pengadegan, Jakarta Selatan, yang sehari-hari menjadi juru parkir ini mengaku memilih pasangan itu karena merasa dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Mereka (PKS -Red.) aktif di lingkungan," katanya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)