Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan laba bersih dan laba komprehensif pada laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur yang di ukur dari Laba Bersih (NI_A, NIA1, NI_S, NI_M), Laba komprehensif (CI_A, CI_S, CI_M), Book Value of Equity (BVE), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Debt to Equity Ratio (DTE) terhadap Arus Kas dari Aktivitas Operasional (CFO), Harga Saham (P) dan Annual Share Return (RET). Sampel dari penelitian ini terdiri dari 167 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan laporan keuangannya menyajikan other comprehensive income (OCI) selama 2014-2018. Penelitian ini menggunakan Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dan menggunakan software pengolahan data Econometric Views Student Version (Eviews) 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Laba Komprehensif tidak memiliki kemampuan lebih baik dari pada laba bersih dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Namun, laba komprehensif lebih relevan dibandingkan laba bersih. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa laba komprehensif dan laba bersih mempunyai kemampuan memprediksi laba masa depan. Namun, Laba komprehensif dapat memberikan gambaran secara keseluruhan bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan karena mencakup lebih banyak informasi. |