| Masalah perlindungan anak merupakan masalah yang kompleks dan masih banyak jenis masalah lainnya yang tidak dapat diselesaikan secara individu tetapi harus diselesaikan bersama. Perlindungan anak adalah suatu upaya yang menciptakan kondisi di mana setiap anak dapat menjalankan hak dan tanggung jawabnya. Perlindungan anak merupakan suatu manifestasi adanya keadilan dalam sebuah masyarakat. Permasalahan Utama dalam skripsi ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan yang dilakukan oleh ayah kandung?, dan apakah perlindungan pada anak dalam Putusan PN. Tangerang Nomor 2663/Pid.B/2009/PN.TNG dan Putusan PN. Slawi Nomor 92/PID./SUS/2013/PN.SLW telah menunjukkan adanya perlindungan hukum?. Penelitian ini menggunakan metode penelititian normatif yang didukung oleh data sekunder dan di dukung oleh data primer dan tesier. Dan data tersebut di analisis secara kualitatif untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian dalam putusan yang di tinjau yaitu, perlindungan hukum pada anak belum merata, dilihat dari dua putusan yang ada, salah satunya pada Putusan PN Tangerang Nomor 2663/Pid.B/2009/PN TNG dalam pemberian sanksi pidana oleh hakim terhadap terdakwa ayah kandung tidak sesuai dengan Undang-Undang perlindungan anak yang ada, dalam putusan tersebut hakim memberikan sanksi ringan terhadap terdakwa dan tidak melihat dari sisi korban meskipun berbagai peraturan hukum telah menetapkan perlunya hukuman yang lebih berat bagi pelaku yang merupakan orang tua kandung korban sendiri. Secara khusus dampak psikologis dari korban tersebut sangat luar biasa karena korban mengalami trauma berkepanjangan bahkan lukanya akan dirasakan sampai seumur hidupnya. |