Probiotik, mikroorganisme bermanfaat dalam produk fermentasi seperti yogurt, berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan kesehatan saluran cerna. Lebih dari 500 spesies mikrobiota saluran cerna berkontribusi pada fungsi vital, termasuk stimulasi sistem imun. Manfaat kesehatan probiotik tidak hanya berasal dari mikroba itu sendiri, tetapi juga dari metabolit seperti short chain fatty acid (SCFA). Ketidakseimbangan mikrobiota dapat menyebabkan gangguan sistem imun dan kerusakan oksidatif. Untuk menghambat kerusakan oksidatif, diperlukan senyawa antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antioksidan dan antiinflamasi dari Cell-free supernatant (CFS) bakteri probiotik yang diisolasi dari produk probiotik komersial secara in vitro. Penelitian ini diawali dengan mengisolasi bakteri probiotik dari produk komersial menggunakan metode streak dan spread plate, dilanjutkan dengan identifikasi bakteri dengan metode pewarnaan Gram, uji katalase, dan pengamatan mikroskopik. Selanjutnya ekstraksi dilakukan menggunakan metode freeze-dried. Kemudian uji aktivitas antioksidan dan antiinflamasi dilakukan menggunakan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay dan Nitric Oxide (NO) assay. Hasil dari identifikasi bakteri yang dilakukan didapatkan bahwa bakteri merupakan bakteri probiotik karena memiliki Gram positif dan katalase negatif. Kemudian untuk pengujian aktivitas antioksidan didapatkan nilai inhibitory concentration (IC50) adalah 139.6 ± 43.654 ppm untuk CFS probiotik 1 dan 121.1 ± 29.133 ppm untuk CFS probiotik 2 sedangkan untuk aktivitas antiinflamasi didapatkan persen (%) penghambatan sebesar 45.54 ± 4.117% untuk CFS probiotik 1 dan 69.56 ± 3.466% untuk CFS probiotik 2. CFS probiotik 2 memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang lebih baik daripada CFS probiotik 1. |