Anda belum login :: 03 Jun 2025 13:30 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan False Negative Rapid Test Antibody dan Kadar Neutralizing Antibody pada Akseptor Vaksin Booster COVID-19 di Sentra Vaksin Atma Jaya
Bibliografi
Author:
Tan, Maggie Franklin
;
Edbert, Daniel
(Advisor);
Gracia, Isadora
(Advisor)
Topik:
SARS-CoV-2
;
Tes Diagnosis Cepat
;
Negatif Palsu
;
Neutralizing Antibody
;
Immunoglobulin M.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2023
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Maggie Franklin Tan_RegKTI_2023.pdf
(363.24KB;
6 download
)
Maggie Franklin Tan_Lembar Administrasi.pdf
(489.16KB;
0 download
)
Abstract
Latar belakang: Pandemi virus corona (COVID-19) telah diumumkan sejak Maret 2020 oleh World Health Organization (WHO). Kemunculan vaksin COVID-19 telah sukses untuk meningkatkan respon imun individual terhadap virus SARS-CoV-2. Alat deteksi immune surveillance diperlukan untuk mengevaluasi imunitas masyarakat pada era pasca vaksinasi. Studi ini menggunakan Rapid Test Antibody (RTA) sebagai alat immune surveillance untuk menganalisis kecocokan diagnosis antara hasil positif RTA dengan kadar neutralizing antibodies.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan responden yang menerima vaksin COVID-19. Sampel darah dikumpulkan pada Maret 2022 dan follow up dilakukan 6 bulan setelahnya. Pengujian sampel dilakukan terhadap antibodi SARS-CoV-2 melalui alat Electro-Chemiluminescent Immunoassay (ECLIA) pada bulan pertama dan keenam setelah vaksinasi, disertai Rapid Test Antibody (RTA) pada bulan keenam. Analisis data dijalankan menggunakan uji Spearman.
Hasil: Terdapat 52 responden dalam studi ini, sebanyak 48,1% responden memiliki hasil RTA IgM-/IgG+ dan 34,6% hasil paradox RTA. Hasil analisis Spearman tidak menunjukkan adanya korelasi antara riwayat infeksi COVID-19 dengan antibodi IgM (p-value=0.918), antibodi IgG (p-value=1.000).
Kesimpulan: Hasil menunjukkan bahwa RTA tidak dapat digunakan untuk mendeteksi neutralizing antibody sebagai alat immune surveillance. Uji lebih lanjut diperlukan untuk studi terhadap immune surveillance.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)