Anda belum login :: 23 Jul 2025 04:46 WIB
Detail
BukuPengukuran Beban Kerja Mental Operator Lantai Produksi Menggunakan Metode NASA-TLX Untuk Menentukan Jumlah Operator Optimal (Studi Kasus : PT.XYZ, Cikupa, Banten) (Artikel dari Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri 2016 Universitas Trisakti 18-19 Mei 2016 Hal. 13-19)
Bibliografi
Author: David, Evan ; Prasetya, Wibawa
Topik: Beban Kerja Mental; Pengukuran Beban Kerja Mental. NASA-TLX
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2016    
Jenis: Proceeding
Fulltext: Pengukuran beban Kerja Mental.pdf (3.93MB; 3 download)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami oleh PT. XYZ, sebuah perusahaan manufaktur peralatan elektronik rumah tangga, mengenai presentase produk cacat dan tingkat turnover operator yang tinggi. Kedua permasalahan ini tentu menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan sehingga perlu dilakukan identifikasi penyebab masalah serta mencari solusi terbaik. Kedua permasalahan tersebut disebabkan oleh beban kerja yang belum optimal, khususnya beban kerja mental. Beban kerja mental ini mempengaruhi produktivitas operator yang bekerja di lantai produksi. Perlu dilakukan pengukuran beban kerja mental sebagai panduan untuk menentukan jumlah operator lantai produksi sehingga setiap operator menerima beban kerja mental yang optimal dan tidak terjadi kelebihan beban kerja mental yang menimbulkan stress maupum kekurangan beban kerja kerja mental yang berdampak pada mengganggurnya operator. Pengukuran beban kerja mental akan dilakukan terhadap seluruh operator lantai produksi menggunakan metode NASA-TLX kemudian dilanjutkan dengan perhitungan jumlah operator optimal setiap stasiun kerja berdasarkan hasil pengukuran NASA-TLX. berdasarkan hasil pengolahan data, rata-rata beban kerja mental operator yaitu sebesar 53.45, dimana terdapatt 3 stasiun kerja, yaitu stasiun kerja C,F dan P, yang kelebihan beban kerja mental (akibat kekurangan jumlah operator) serta terdapat 2 stasiun kerja, yaitu stasiun kerja A dan I, yang kekurangan beban kerja mental (akibat kelebihan jumlah operator). Kerugian akibat stasiun kerja yang kekurangan beban kerja mental yaitu presentase produk cacat bertambah, tingkat turnover produksi bertambah serta fatigue pada diri operator. Sementara kerugian akibat stasiun kerja yang kelebihan operator yaitu idle time, menurunnya semangat kerja dan inefiensi operator. Adapun solusi yang disusulkan untuk permasalahan beban kerja mental tersebut yaitu dengan mutasi operator dan pemberian kompensasi non finansial.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.078125 second(s)