Anda belum login :: 16 Apr 2025 19:57 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Correlation of hypoxia inducible factor-1a and vascular endothelium growth factor in rat myocardium during aerobic and anaerobic exercise
Oleh:
Flora, Rostika
;
Freisleben, Hans-Joachim Fedi
;
Ferdinal, Frans
;
Wanandi, Septelia I.
;
Sadikin, Mohammad
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Medical Journal of Indonesia vol. 21 no. 03 (Aug. 2012)
,
page 133-140.
Topik:
Fosforilasi Oksidatif
;
Hipoksia Jaringan Otot
Fulltext:
Volume 21, Issue 3, August 2012 - Correlation of hypoxia inducible factor-1α and vascular endothelium growth factor in rat myocardium during aerobic and anaerobic exercise.pdf
(3.35KB)
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M35.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Latar belakang: Aktivitas fisik mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen. Oksigen diperlukan untuk fosforilasi oksidatif dalam rangka menghasilkan ATP. Tingginya kebutuhan oksigen selama aktivitas fisik yang tidak diikuti dengan kemampuan suplai oksigen yang cukup, mengakibatkan terjadi hipoksia di jaringan otot. Dalam kondisi hipoksia gen utama yang mengalami upregulasi adalah Hypoxia Inducible Factor-1a (HIF-1a). Melalui aktivitas HIF-1a, ekspresi sejumlah gen akan mengalami peningkatan guna mengurangi ketergantungan sel terhadap oksigen sekaligus meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan, termasuk gen VEGF. Pada otot jantung belum diketahui apakah aktivitas fisik juga mengakibatkan hipoksia serta apakah HIF-1a dan VEGF berperan dalam mekanisme adaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara HIF-1a dan VEGF dalam jaringan otot jantung tikus yang diberi aktivitas fisik aerobik dan anaerobik. Metode: Jaringan otot jantung berasal dari tikus yang diberi aktivitas fisik aerobik dan anaerobik menggunakan treadmill selama 1, 3, 7 dan 10 hari. Kemudian dilakukan pengukuran konsentrasi HIF-1a dan konsentrasi VEGF jaringan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan protein HIF-1a dan VEGF (p < 0,05) pada kelompok yang diberi perlakuan aktivitas fisik aerobik dan anaerobik. Peningkatan konsentrasi HIF-1a tertinggi terjadi pada hari pertama perlakuan dan konsentrasi HIF-1a kelompok anaerobik lebih tinggi dibandingkan kelompok aerobik (156,8 ± 33,1 vs 116,03 ± 5,66). Begitu pula dengan konsentrasi VEGF pada kelompok anaerobik konsentrasi tertinggi terjadi pada hari pertama (36,37 ± 2,35), sedangkan pada kelompok aerobik konsentrasi VEGF tertinggi terjadi pada hari ke-3 (40,66 ± 1,73). Terdapat korelasi antara konsentrasi HIF-1a dan konsentrasi VEGF jaringan dengan tingkat korelasi sedang (r = 0,59) pada kelompok aerobik dan korelasi yang kuat pada kelompok anaerobik (r = 0,69). Kesimpulan: Aktivitas fisik aerobik dan anaerobik mengakibatkan peningkatan konsentrasi HIF-1a dan VEGF pada otot jantung tikus dalam pola yang spesifik. Kondisi anaerobik memicu peningkatan kebutuhan vaskularisasi lebih kuat dan lebih dini dibandingkan kelompok aerobik.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)