Getah kemenyan merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan. Getah kemenyan mengandung zat aktif asam sinamat, asam benzoat, dan triterpen yang memiliki aktivitas antibakteri dan antiinflamasi sehingga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kulit. Pengobatan yang digunakan untuk penyakit kulit umumnya adalah sediaan topikal seperti salep, krim, gel atau losio. Getah kemenyan tidak larut dalam air sehingga dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep yang tidak mengandung air. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan salep ekstrak etanol getah kemenyan yang optimal dengan variasi konsentrasi basis salep hidrokarbon dan absorpsi dengan melihat hasil evaluasi dan stabilitas sediaan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Formula salep optimum dengan basis hidrokarbon berdasarkan hasil penelitian menggunakan vaselin album 70% dan paraffin cair 10% (F5). Formula tersebut memiliki karakteristik berwarna coklat keemasan, tekstur lunak berminyak, aroma khas kemenyan, nilai daya sebar 5,84 ± 0,21 cm; daya lekat 2,68 ± 0,39 detik; dan viskositas 4.502 ± 216,13 cPs. Formula salep optimum dengan basis absorpsi berdasarkan hasil penelitian menggunakan cera alba 6,25% dan stearil alkohol 8,75% (F10). Formula tersebut memiliki karakteristik berwarna krem, tektur seperti lilin dan melunak pada suhu tubuh, aroma khas kemenyan, nilai daya sebar 5,19 ± 0,08 cm; daya lekat 1,48 ± 0,12 detik; dan viskositas 8935 ± 607,23 cPs. |