| Pendidikan karakter peduli sosial merupakan salah satu aspek yang berpotensi besar untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, yakni kesejahteraan rakyat yang membaik dan merata. Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa pembentukan sikap peduli sosial siswa belum maksimal dalam pendidikan formal (sekolah) yang menopang pendidikan informal (keluarga). Oleh karena itu, pembentukan sikap peduli sosial perlu diupayakan oleh lembaga pendidikan nonformal. RPTRA Komarudin adalah lembaga nonformal yang berpotensi menunjang pembentukan sikap peduli sosial siswa. Penelitian di komunitas belajar tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan sikap peduli sosial siswa, faktor pendukung dan penghambatnya, metode mengembangkan sikap peduli sosial, serta upaya pengajar menghadapi siswa yang belum menunjukkan sikap peduli sosial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Instrumen penelitian dirancang berdasarkan teori Samani dan Hariyanto (2020), yang memuat sembilan indikator sikap peduli sosial: (1) berperilaku sopan sopan, (2) bertindak santun, (3) toleran, (4) tidak menyakiti orang lain, (5) tidak mengambil keuntungan dari orang lain, (6) bekerja sama, (7) mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, (8) cinta manusia dan makhluk lain, dan (9) cinta damai. Hasil penelitian memperlihatkan lima sikap peduli sosial yang sudah ditunjukkan oleh siswa (indikator 1, 2, 6, 8, dan 9). Upaya mengembangkan sikap peduli sosial siswa di RPTRA Komarudin dilakukan melalui pengajaran dan pemberian motivasi dan keteladanan. Hasil final penelitian ini adalah rekomendasi bagi RPTRA Komarudin untuk meningkatkan upaya pengembangan sikap peduli sosial siswa. |