Film “Penyalin Cahaya“ merupakan sebuah film yang menceritakan mengenai isu kekerasan seksual terhadap perempuan. Kekerasan seksual di Indonesia masih sering terjadi baik itu secara verbal dan non-verbal. Film “Penyalin Cahaya” menceritakan tentang kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami oleh Suryani dan Farah yang dilakukan oleh Rama anggota Theater Matahari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan kekerasan seksual terhadap perempuan dalam Film “Penyalin Cahaya”. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah komunikasi massa, film, analisis resepsi, dan kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan dengan menggunakan analisis resepsi dari Stuart Hall. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan In-depth interview dengan menggunakan wawancara semistruktur kepada dua belas narasumber, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kedelapan narasumber dikategorikan sebagai dominant – hegemonic dan keempat narasumber masuk dalam negotiated position namun tidak ada narasumber yang dikategorikan sebagai oppositional positional. Menurut narasumber Film “Penyalin Cahaya” sudah baik dalam merepresentasikan isu kekerasan seksual pada perempuan namun ada narasumber yang merasa bahwa alur dan ending cerita dari film “Penyalin Cahaya” tidak mudah untuk dimengerti. |