Global neuromarketing market diproyeksikan mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2022 hingga 2030. Neuromarketing merupakan penggunaan neuroscience untuk kegiatan marketing, di sisi lain dapat digunakan sebagai studi bagaimana otak berfungsi dalam proses pengambilan keputusan, termasuk keputusan pembelian. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis implementasi neuromarketing khususnya pada visual dalam meningkatkan keputusan pembelian dan brand value Coca-Cola. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, melalui wawancara dengan 12 informan yang terdiri dari narasumber yang merupakan ahli dan praktisi neuromarketing, anggota dari Neuromarketing Science and Business Association (NMSBA), serta konsumen dari Coca – Cola. Penelitian ini menggunakan teori neuromarketing dengan memfokuskan pada aspek visual, dengan komponennya seperti color psychology, emotions, attention, dan memory, serta teori purchase decisions dengan prosesnya seperti problem identification, needs, information research, evaluating alternatives, purchase decision, post purchase decision dan teori brand value dengan komponennya (brand awareness, brand association, brand perception, brand loyalty, dan brand identity). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan visual stimuli dengan pemilihan warna dan desain yang tepat, dapat memberikan efek pada emosi, atensi, dan memori, yang dapat membentuk keputusan pembelian dan brand value dari Coca – Cola. |