Resistensi antibiotik telah menjadi masalah kesehatan global karena telah menewaskan sekitar 1,27 juta orang di seluruh dunia. Bakteri resisten terhadap antibiotik disebarkan dari lingkungan perairan seperti selokan. Selokan merupakan saluran yang mengalirkan serta menampung air hujan dan air limbah dari aktivitas manusia. Kondisi selokan umumnya lembab, tergenang dan berbau sehingga kemungkinan mengandung bakteri. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dalam air selokan sekitar kampus Pluit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Sampel diambil dari selokan sekitar kampus Pluit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya sebanyak 500 mL dan diisolasi pada disuhu 37°C selama 24 jam dalam Media Tryptone Soya Agar(TSA)- 0,125mg/L Meropenem dengan pengenceran 10^0 hingga 10^-2 dan dikultur. Bakteri yang dikultur kemudian diidentifikasi secara makroskopis dan pewarnaan gram. Terdapat 11 koloni bakteri yang dikultur lalu diidentifikasi. Hasil identifikasi makroskopis menunjukkan perbedaan pada bentuk, permukaan, warna dan tepi koloni. Hasil identifikasi pewarnaan gram koloni berbentuk filamentous, coccus, coccobacilli, dan bacilli dengan 9 koloni bakteri gram positif dan 2 koloni bakteri gram negatif. Bakteri yang masih dapat tumbuh tersebut kemungkinan merupakan bakteri resisten. Oleh karena itu, diperlukan studi lanjutan mengenai bakteri yang resisten terhadap antibiotik. |