Latar Belakang : Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal atau mereduksi ROS dalam tubuh sehingga tubuh memerlukan antioksidan untuk menjaga keseimbangan ROS agar tidak terjadi stres oksidatif. Salah satu sumber antioksidan dari luar adalah tanaman. Tanaman memiliki metabolit sekunder yang berpontesi sebagai antioksidan salah satunya senyawa fenolik. Tujuan : untuk mengetahui total kandungan fenolik dan aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak metanol daun tanaman obat C. formosum, T. tomentosa, R. cinerea, A. scholaris, M. affine, L. elliptica, M. malabathricum, T. asiatica, C. religiosa, L. speciosa, A. indica, C. nutans, A. altilis, P. guajava, dan P. indica. Metode : Pengujian total kandungan fenolik menggunakan metode Folin – Ciocalteu dan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay. Hasil : Ekstrak metanol daun Lagerstroemia speciosa memiliki aktivitas antioksidan yang paling baik dengan nilai ?IC?_50 (2,419 ± 0,131 ppm) dan ekstrak metanol daun Melastoma malabathricum memiliki kandungan fenolik paling tinggi dengan nilai TPC sebesar 11,433 ± 0,202 mg GAE / g ekstrak. Hasil uji signifikansi pada data pengujian aktivitas antioksidan dan total kandungan fenolik memberikan nilai P > 0,05. Kesimpulan : Terdapat kandungan fenolik dan aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol daun tanaman obat. |