Aktivitas yang dilakukan setiap hari tanpa disadari membuat kulit terpapar oleh kuman atau partikel udara yang mengandung bakteri. Salah satu bakteri yang menempel di kulit adalah Staphylococcus aureus. Prevalensi infeksi kulit pada 8 rumah sakit di Indonesia mencapai 25-65%, oleh karena itu dibutuhkan pencegahan dengan menggunakan sabun cair yang mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas antibakteri. Bahan aktif yang diklaim memiliki aktivitas antibakteri adalah ekstrak serai wangi dan ekstrak sirih hijau, sehingga pada penelitian ini dilakukan pengembangan formula sabun cair menggunakan bahan aktif kombinasi ekstrak serai wangi dan ekstrak sirih hijau. Tujuan penelitian ini adalah dapat membuat formula sabun cair kombinasi ekstrak serai wangi dan sirih hijau yang optimal, stabil, dan memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan metode Simplex Lattice Design. . Formula yang optimal dan stabil dari penelitian ini adalah formula 3 yang berwarna coklat, kental kecairan, wangi campuran ekstrak serai wangi dan sirih hijau, nilai pH 10 ± 0; viskositas 1070 cPs ± 5; alkali bebas 0,12% ± 0,0017; tinggi busa 1,8 cm ± 0,0577; stabilitas busa 64,74% ± 3,6551 dan memiliki aktivitas antibakteri dengan zona hambat sebesar 5,6 mm ± 0,1. |