Latar Belakang: Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan keterjangkauan layanan kesehatan dan tempat tinggal bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan rumah susun sewa. Salah satu rumah susun sewa yang baru diresmikan adalah Rusunawa Penjaringan, Jakarta. Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat Rusunawa Penjaringan dapat dievaluasi dari pola health-seeking behavior penghuninya, tetapi penelitian terkait hal tersebut belum pernah dilakukan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola health-seeking behavior masyarakat Rusunawa Penjaringan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2023 menggunakan kuesioner. Hubungan antara karakteristik sosiodemografi dengan pola health-seeking behavior ditelusuri dengan uji chi-square, Kruskal Wallis, dan Wilcoxon-Mann-Whitney. Hasil: Mayoritas masyarakat Rusunawa Penjaringan mengunjungi fasilitas kesehatan resmi, baik pemerintah (72,4%) maupun swasta (56,8%), saat mengalami masalah kesehatan terkait penyakit kronis. Sementara itu, mayoritas responden dengan penyakit akut mengunjungi layanan kesehatan nonformal (toko obat (93,1%), penjual jamu/herbal (53,3%), dan tukang pijet (100,0%)) dan tidak mencari pengobatan (96,9%). Karakteristik sosiodemografi yang berhubungan secara signifikan dengan pola health-seeking behavior adalah tingkat pendidikan, agama, dan status pekerjaan. Kesimpulan: Masyarakat Rusunawa Penjaringan cenderung mengunjungi fasilitas kesehatan resmi saat mengalami masalah kesehatan. |