Latar Belakang: Infeksi Saluran Kemih (ISK) umum terjadi di Indonesia, dengan Escherichia coli sebagai penyebab utama. Penggunaan kotrimoksazol dalam pengobatan ISK sering dilakukan, tetapi resistensi terhadapnya meningkat. Kombinasi kotrimoksazol dengan laktoferrin meningkatkan efektivitasnya. Namun, interaksi farmakokinetik antara kedua zat tersebut belum dikaji. Tujuan: Meneliti interaksi trimetoprim (komponen kotrimoksazol) dengan laktoferrin secara farmakokinetik dan membandingkan parameter farmakokinetika trimetoprim dengan dan tanpa laktoferrin. Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu paralel group design dengan metode cross over menggunakan replicated latin square design. Subjek dibagi ke dalam 2 kelompok dan diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil: Hasil analisis menggunakan metode klasik ANOVA menunjukkan bahwa AUC dan ke tidak berkorelasi dengan pemberian suplemen (p>0,05). Hasil analisis dengan nlmixr menunjukkan bahwa model dasar dengan kovariat menghasilkan nilai parameter AIC, BIC, dan OBJ yang lebih tinggi dibandingkan model dasar tanpa kovariat. Kemudian nilai shrinkage model dasar dengan penambahan kovariat lebih besar dari 30%. Kesimpulan: Tidak ada interaksi farmakokinetik antara trimetoprim dan laktoferrin.Penggunaan laktoferrin sebagai suplemen tidak memengaruhi farmakokinetik kotrimoksazol. |