Latar belakang: Resistensi kotrimoksazol dalam mengobati infeksi saluran kemih semakin lama, semakin meningkat kejadiannya. Para peneliti mencari alternatif dari masalah tersebut dan menemukan bahwa Laktoferrin memiliki efek yang sinergis secara farmakodinamik dengan kotrimoksazol. Namun, sejauh yang kami telusuri belum ada studi terkait hal tersebut secara farmakokinetika. Tujuan: Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara sulfametoksazol dengan laktoferrin secara farmakokinetika. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental paralel grup dengan metode cross over menggunakan replicated latin square design dan akan dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) serta diolah menggunakan algorithmic “SAEM”. Hasil: Perhitungan parameter yang dilakukan dari analisis model dasar dengan metode stokastik menunjukkan tidak ditemukan kovariat yang berpengaruh signifikan pada model dasar. Sehingga, model dasar merupakan model yang sesuai untuk perhitungan farmakokinetika. Kesimpulan ini dilihat dari parameter AIC, BIC, dan OBJ model dasar yang memiliki nilai paling kecil dibandingkan model kovariat yaitu 682,32; 699,588; dan 520,1 secara berurutan dan shrinkage tiap parameter yaitu ke, ka, dan knr pada model dasar sebesar 26,4%; 17,6%; dan 19,9%. Kesimpulan: Penambahan suplemen yang mengandung laktoferrin tidak mengubah parameter farmakokinetika sulfametoksazol saat dikonsumsi secara bersamaan. |