Latar Belakang : Malnutrisi masih merupakan masalah di Indonesia. Banten merupakan salah satu propinsi yang memiliki prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional. Beberapa penelitian menunjukkan faktor- faktor yang mempengaruhi status gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah riwayat Air Susu Ibu (ASI). Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi baduta di Puskesmas Jambe.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik dengan studi potong lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu dan baduta di Puskesmas Jambe. Riwayat ASI eksklusif diukur melalui wawancara dengan ibu baduta menggunakan kuesioner dan untuk status gizi baduta diukur dengan menggunakan indeks berat badan per usia (BB/U). Data responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dipilih dengan simple random sampling dan dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Chi Square.
Hasil : Dari 117 responden, didapatkan jumlah baduta yang dengan berat badan kurang sebanyak 12 baduta (10,3%), berat badan normal sebanyak 99 orang (84,6%), dan baduta dengan risiko berat badan lebih sebanyak 6 baduta (5,1%). Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan status gizi baduta (p = 0.003).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat ASI eksklusif terhadap status gizi baduta |