Mahasiswa memerlukan pendekatan coping yang tepat untuk dapat berjuang dalam perkuliahan secara optimal dalam memperoleh prestasi. Self-compassion dapat menjadi pilihan pendekatan coping yang tepat dalam membantu mahasiswa melalui masa-masa sulit di perkuliahan. Self-compassion sendiri dipengaruhi oleh faktor yang sering ditemukan dalam keseharian, yaitu gaya humor. Pengkajian gaya humor sebagai faktor didasari juga pada pertimbangan untuk meletakkan perhatian lebih pada konstruk psikologis yang sering kali tidak dihiraukan karena berkonotasi pada hiburan semata, yang pada kenyataannya berpotensi memengaruhi proses internal individu secara lebih mendalam. Maka dari itu, perlu diketahui signifikansi dan besaran prediksi dari masing-masing gaya humor dalam memengaruhi self-compassion. Peneliti melibatkan 245 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur Humor Style Questionnaire (HSQ) dan Skala Welas Diri (SWD). Untuk mengetahui signifikansi dan besaran prediksi dari masing-masing gaya humor terhadap self-compassion, peneliti memlilih teknik analisis multiple regression (enter). Hasil penelitian ini menunjukkan self-enhancing, aggressive, dan self-defeating humor signifikan dalam memprediksi self-compassion (F(4,240) = 15.031, p < 0.001). Besaran kontribusi prediksi dari self-enhancing, aggressive, dan self-defeating humor terhadap self-compassion secara berturut-turut adalah sebesar 12.1%, 5.1%, dan 2.6%. Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa tingkat aggressive humor laki-laki (M = 7.245) lebih tinggi dari perempuan (M = 6.255). Kajian analisis lebih mendalam terkait kontribusi prediksi dan hasil uji beda lainnya dapat ditemukan dalam diskusi penelitian ini. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, dianjurkan pada penelitian serupa selanjutnya untuk mengeksplorasi lebih dalam dinamika dari masing-masing gaya humor dengan self-compassion secara kualitatif. |