Latar Belakang: Kecemasan merupakan masalah psikologis umum yang sering terjadi pada mahasiswa kedokteran. Hal tersebut dapat berkontribusi terhadap penurunan performa akademik maupun masalah kesehatan fisik dan mental pada mahasiswa. Dalam menghadapi kecemasan, salah satu strategi yang dapat digunakan adalah mengatur mekanisme koping. Oleh sebab itu, dilakukan evaluasi untuk melihat korelasi antara cemas dan mekanisme koping.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik yang dilakukan secara cross sectional dengan sumber data sekunder dari penelitian “Hubungan Antara Strategi Koping dengan Stres dan Kualitas Tidur Mahasiswa FKIK-UAJ Angkatan 2018-2020”, yang melibatkan 189 mahasiswa kedokteran FKIK-UAJ yang sudah memenuhi kriteria data penelitian. Data dianalisa menggunakan uji Spearman untuk melihat derajat korelasi antar variabel cemas dengan mekanisme koping.
Hasil: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara cemas dengan dysfunctional coping (r = 0,457, p-value < 0,05). Terdapat korelasi antara cemas dengan jenis mekanisme koping substance use (r = 0,170, p-value < 0,05), behavioral disengagement (r = 0,457, p-value < 0,05), denial (r = 0,171, p < 0.05), venting (r= 0,212, p-value <0,05), dan self-blame (r= 0,524, p-value <0,05).
Kesimpulan: Terdapat korelasi positif antara cemas dan dysfunctional coping. Cemas memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap beberapa mekanisme koping seperti substance use, behavioral disengagement, denial, venting, dan self-blame. Mahasiswa disarankan untuk menghindari penggunaan strategi koping dysfunctional karena dapat meningkatkan cemas. |