Latar belakang: Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit metabolik kompleks dan kronis yang ditandai dengan gangguan angiogenesis. Meningkatnya inflamasi kronis derajat ringan dan stres oksidatif pada DM tipe 2 dapat menyebabkan gangguan fungsi biologis pada sel punca vaskular, salah satunya adalah sel punca mesenkimal (SPM). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki angiogenesis pada SPM pasien diabetes melitus tipe 2 menggunakan vitamin D3.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik (in vitro). Sampel penelitian merupakan SPM yang berasal dari jaringan lemak bawah kulit pasien DM tipe 2 yang sudah tersimpan di HayandraLab, Jakarta. Jumlah kelompok pada penelitian ini ada dua, yaitu: SPM DM tanpa diberikan vitamin D3 dan SPM DM yang diberikan vitamin D3. SPM ditanam pada well yang sudah dilapisi dengan Matrigel® lalu diamati secara periodik pada jam ke-2, 6, 10, dan 18. Angiogenesis dapat dianalisis dari terbentuknya loop, nodes, dan panjang tabung. Jumlah loop, nodes, dan panjang tabung pada SPM tanpa dan dengan vitamin D3 dihitung. Analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan dan Mann-Whitney.
Hasil: Dari 32 subjek penelitian, ditemukan bahwa jumlah loop, nodes, dan panjang tabung pada kedua kelompok memiliki kecenderungan penurunan hingga jam ke-18. Pada pengamatan jam ke-2, 6, dan 10 kelompok SPM yang disuplementasi dengan vitamin D3 jumlah loop, nodes, dan panjang tabung lebih banyak dan panjang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ditemukan perubahan yang signifikan (p<0,05) pada perubahan jumlah nodes jam ke-6 (p=0,019) dan perubahan jumlah panjang tabung jam ke-6 (p=0,012).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan jumlah loop, nodes, dan panjang tabung pada SPM diabetes melitus tipe 2 yang diberi vitamin D3 dibandingkan dengan yang tidak diberi vitamin D3. |