Latar Belakang: Pekerjaan dalam ruang lingkup kesehatan memiliki banyak tuntutan sehingga dapat meningkatkan tingkat stres dan penurunan tingkat kepercayaan diri. Hal ini dapat menyebabkan fenomena burnout dan mengakibatkan penurunan kesehatan serta kesejahteraan hidup seseorang. Untuk menghindari dampak negatif burnout diperlukan mekanisme koping untuk mengatasi tekanan internal dan eksternal. Tujuan Penelitian: Mengetahui jumlah kejadian burnout serta mekanisme koping yang dilakukan oleh mahasiswa FKIKUAJ. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional terhadap 118 responden. Responden diberikan kuesioner Maslach Burnout Inventory dan Brief COPE. Analisis data menggunakan SPSS 25.0. Hasil: Responden pada kategori = 18 Tahun yang mengalami burnout ringan sebanyak 55,6%. Responden kategori > 18 tahun yang mengalami burnout ringan sebanyak 67%. Responden perempuan yang mengalami tingkatan burnout yang ringan sebanyak 68,9%, sedangkan 53,6% responden laki-laki mengalami tingkatan burnout yang ringan. Pada responden mahasiswa preklinik yang memiliki tingkat burnout ringan sebanyak 64,9%, 65,9% mahasiswa klinik memiliki tingkat burnout ringan. Acceptance menjadi mekanisme koping yang sering dilakukan. Di sisi lain, substance use menjadi mekanisme koping yang jarang dilakukan. Kesimpulan: Mayoritas responden mengalami tingkatan burnout yang ringan. Sedangkan, mekansime koping yang sering dilakukan yakni acceptance dan substance use menjadi mekanisme koping yang jarang dilakukan oleh mahasiswa. |