| Latar Belakang: Kafein merupakan salah satu stimulan yang banyak terkandung pada beberapa makanan dan minuman yang digemari oleh penduduk dunia saat ini. Kafein memiliki banyak manfaat jika takaran konsumsi sesuai dengan takaran harian, seperti mengurangi rasa lelah yang membantu seseorang dalam melakukan aktivitas. Konsumsi kafein dengan takaran berlebihan memiliki dampak yang buruk pada tubuh, terutama kualitas tidur. Banyak mahasiswa yang mengonsumsi kafein dengan tujuan membantu aktivitas pada siang hari, tetapi efek yang disebabkan kafein terutama pada kualitas tidur tidak dihiraukan oleh mahasiswa. Tujuan: Mengetahui korelasi kadar konsumsi kafein dengan tingkat kualitas tidur mahasiswa aktif FKIK Universitas Atma Jaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang, menggunakan data yang diambil menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner Kafein minuman Berdasarkan BPOM pada mahasiswa aktif FKIK Universitas Atma Jaya. Uji Spearman dilakukan untuk menentukan korelasi antara variabel bebas (Kadar Konsumsi Kafein) dengan variabel terikat (Tingkat Kualitas tidur). Hasil: Terdapat 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi. 20% responden mengalami kualitas tidur baik, 80% responden mengalami kualitas tidur buruk. 60% responden mengonsumsi kafein kadar rendah atau tidak mengonsumsi (<32 mg), dan 40% responden mengonsumsi kafein kadar tinggi (>151 mg). Hasil analisis menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hasil yang tidak berkorelasi (p=0.876) dan terdapat (r=0.026). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi kadar konsumsi kafein dengan tingkat kualitas tidur mahasiswa aktif FKIK Universitas Atma Jaya. |