Latar Belakang: Pergeseran epidemiologi yang terjadi di dunia ditandai dengan meningkatnya penyakit degeneratif kronik, misalnya prehipertensi dan hipertensi. Prehipertensi dan hipertensi pada remaja dapat memperbesar risiko penyakit komplikasi pada usia dewasa. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh atau berkorelasi dengan tekanan darah, promosi kesehatan dapat dilakukan untuk mencegah progresi penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi berdasarkan usia, pengaruh jenis kelamin, riwayat hipertensi orangtua, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan korelasi aktivitas fisik terhadap tekanan darah pada responden mahasiswa. Metode: Penelitan potong lintang dilaksanakan dengan melibatkan responden mahasiswa kedokteran preklinik usia 18-22 tahun di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dengan mengisi kuesioner, IPAQ (international Physical Activity Questionnaire) dan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) serta tekanan darah. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (a = 0.05) dan korelasi Spearman. Hasil: Populasi prehipertensi terdapat pada semua rentang usia, sedangkan populasi hipertensi terdapat pada rentang usia 18-21 tahun. Terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin (p=0,000), riwayat hipertensi orangtua (p=0,03), dan IMT (p=0,007) dengan tekanan darah. Adanya korelasi yang tidak signifikan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah (p=0,308; rs= -0,094) Kesimpulan: Prehipertensi dan hipertensi dapat terjadi di usia remaja. Faktor yang berpengaruh secara signifikan: jenis kelamin, riwayat hipertensi orangtua, dan IMT. Aktivitas fisik walaupun tidak berpengaruh signifikan, secara progresif dapat menurunkan tekanan darah. Pencegahan dan intervensi dini perlu dilakukan pada kelompok remaja prehipertensi dan hipertensi untuk mencegah progresi penyakit yang lebih buruk di usiadewasa. |